Kamis, 09 Desember 2010

masjid sigi lamo
         sigi lamo adalah masjid besar kesultanan ternate,maluku utara sekaligus masjid tertua.ya.........sesuai dengan namanya dalam bahasa ternata sigi berarti masjid dan lamo bermakna besar.lokasinya tidak jauh dari keraton kesultanan ternate.dan menjadi bagian dari kompleks kesultanan ternate.selain mengandung nilai sejarah ,masjid tersebut memiliki keunikan dan kekhasan.
       salah satu kekhasan dalam masjid itu ialah seluruh jamaah laki laki menggunakan celana panjang dan berpeci kalaupun ada yang mengenakan sarung pastilah bobato akherat (imam masjid dalam bahasa ternate) menyuruh untuk menggantinya karena di sana juga menyediakan jubah dan celana.
      aturan shalat bercelana panjang berlaku sejak masjid itu berdiri abad XII dan masyarakat ternate hanya meneruskankebiasaan para tetinggi dan tokoh kesultanan ternate.namun,mereka tidak biasa kain untuk membuat sarungkain produk ternate digunakan untuk membuat celana.
      keharusan mengenakan peci berkaitan dengan krbiasaan nabi muhammad saw yang selalu mengenakan tutup kepala saat sholat.yang menjadi unik imam yang memimpin salat bergiliran sesuai empat suku yang tinggal di maluku utara.yaitu imam jiko,jawa,sangadji,dan moti.
      sedangkan keunikan dalam masjid itu yaitumakna yang terkandung dalam  setiap sudut masjid. desain atap misalnya,mengandung makna ganda kalau di lihat dari depan atap tersebut terlihat tujuh yang melambangkan susunan langit.tapi uniknya kalau di lihat dari samping,terkesan hanya 5 lapis yang bermakna shalat 5 waktu.
      keseluruhan tiang di dalam masjid ada 16 tiang diantaranya ada 4 tiangyang menjadi tiang utama,yang melambangkan 4 gunung yang biasa disebut kie raha (4 dalam bahasa ternate).yang berartu gunung yang menjadi lokasi pusat 4 kerajaan besar di maluku utara yaitu,kesultanan bacan,tidore,jailolo,dan ternate.
yang tidak kalah unik ialah konstruksi masjid dinding tersebut terbuat dari campuran kapur dan serabut ukan dari campuran semen.
    walaupun usisanya ratusan tahun,masjid yang oleh pemerintah kota ternate dan profinsi maluku utara ditetapkan sebagai salah satu objek sejarah di malut iru terlihat kukuh .meski,masjid itu beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar yang pernah melanda tarnate.

adzan yang mengalahkan adat
       sebagaimana kebanyakan masjid di nusantara yang merupaka akulturasi budaya di sigi lamo terlihat pada susunan saf.pada dasarnya saf pertama ,kedua,dan ketiga di peruntukkan tokoh dan kerabat kesultanan.urutannya pu didasarkan pada sislsilah pangkatnya di kesultanan.
      bahkan pejabat pemerintahan tidak di izinkan untuk menempati saf tersebut.untuk mereka di sediakan tempat khusus,namun aturan itu gugur jika setelah adzan di kumandangkan saf-saf tersebut masih kosong karena kerabat kesultanan tidak muncul maka sipa saja boleh menempatinya.
    jamaah yang beruntung bisa brjamaah dengan sultan ternate yang kerap di sapa dengan jou kolano.pemangku tahta kesultanan ternate itu tidak setiap hari salat di sigi lamo.menariknya meski jarak keraton ke sigi lamo tidak lebih dari 500 meter ,sultan harus patuh pada protokoler keraton yakni sultan tidak boleh berjalan kaki akan tetapi di usung dengan tandu.pasukan pengusung tandu itu biasanya di kenal sebagai bala sekano-kano.
    selama perjalanan ,seperangkat alat musik tradisional terus di tabuh untik engiringnya.konon alat musik itu berusia ratusam tahun dan merupakan hadiah dari syeikh maulana malik ibrahim.iring iringan pasukan keraton itu menarik masyarakat umum untuk mengikuti dari belakang.
di dalam masjid pun sultan mendapatkan perlakuan khusus.ada ruang khusus yang diseiakan sehingga tidak perlu berderet dengan jamaah lainnya .ruang trsebut berada persis di samping kanan mimbar .ruang berukuran 3X3 itu jika tidak ada sultan ruang tersebut selalu tertutup gorden.

Tidak ada komentar: